Sanus

Benarkah COVID-19 Bocor dari Lab Wuhan Sebelum September 2019?

Laporan tersebut mengutip apa yang disebutnya informasi baru dan yang kurang dilaporkan tentang protokol keselamatan di lab, termasuk permintaan Juli 2019 untuk perbaikan sistem pengolahan limbah berbahaya senilai 1,5 juta dolarAS (£ 1,1 juta) untuk fasilitas tersebut

JERNIH– Partai Republik Amerika Serikat (AS) merilis laporan yang mengatakan, virus corona bocor dari lab Wuhan sebelum September 2019. “Kami sekarang percaya, sudah waktunya untuk sepenuhnya mengabaikan pasar basah Wuhan sebagai sumber virus Corona,” kata laporan itu.

Banyak bukti menyatakan virus yang menyebabkan pandemi COVID-19 bocor dari fasilitas penelitian Cina, kata sebuah laporan oleh Partai Republik AS yang dirilis Senin (2/8) lalu, sebuah kesimpulan yang belum dicapai oleh badan intelijen AS.

Laporan itu juga mengutip “banyak bukti” bahwa para ilmuwan Institut Virologi Wuhan (WIV)–dibantu oleh para ahli AS dan dana pemerintah Cina dan AS-– bekerja untuk memodifikasi virus corona.  

Senator Mike McCaul dari Republikan di Komite Urusan Luar Negeri DPR, merilis laporan panel Partai Republik. Ia mendesak penyelidikan bipartisan tentang asal-usul pandemi COVID-19 yang telah menewaskan 4,4 juta orang di seluruh dunia itu.

Cina membantah virus corona yang dimodifikasi secara genetik bocor dari fasilitas di Wuhan (lab Wuhan/ WIV) – tempat kasus COVID-19 pertama terdeteksi pada 2019 – sebuah teori terkemuka tetapi belum terbukti di antara beberapa ahli. Beijing juga membantah tuduhan telah menutup-nutupi hal itu.

Pakar lain menduga pandemi itu disebabkan oleh virus hewan yang kemungkinan ditularkan ke manusia di pasar makanan laut dekat WIV. “Kami sekarang percaya sudah waktunya untuk sepenuhnya mengabaikan pasar basah sebagai sumbernya,” kata laporan itu. “Kami juga percaya banyak bukti bahwa virus memang bocor dari WIV dan itu terjadi sebelum 12 September 2019.”

Laporan tersebut mengutip apa yang disebutnya informasi baru dan yang kurang dilaporkan tentang protokol keselamatan di lab, termasuk permintaan Juli 2019 untuk perbaikan sistem pengolahan limbah berbahaya senilai 1,5 juta dolarAS (£ 1,1 juta) untuk fasilitas tersebut, yang kurang dari dua tahun sebelum kejadian.

Pada April, badan intelijen AS mengatakan setuju dengan konsensus ilmiah, virus itu bukan buatan manusia atau dimodifikasi secara genetik.

Presiden AS Joe Biden pada Mei lalu memerintahkan badan-badan intelijen AS untuk mempercepat pencarian mereka tentang asal-usul virus dan melaporkan kembali dalam 90 hari.

Sebuah sumber yang mengetahui penilaian intelijen saat ini mengatakan, komunitas intelijen AS belum mencapai kesimpulan apa pun apakah virus itu berasal dari hewan atau WIV. [foxnews/reuters]

Back to top button