Moron

Yung Lo, Kaisar Dinasti Ming yang Memenggal 2.800 Selirnya

Dinasti Ming didirikan oleh Kaisar Zhu Yuanzhang yang legendaris.  Kaisar  yang berasal dari kalangan rakyat jelata ini sukses membangun dinastinya setelah melewati pristiwa-pristiwa dramatis dan kontroversial. Disatu sisi Zhu Yuanzhang atau dikenal juga dengan nama Hongwu sangat memperhatikan kesejahteraan rakyatanya, di sisi lainnya timbul rasa paranoid takut di kudeta.  Rasa ketakutannya itu membuat  ia  banyak membunuh para pembantu dekatnya  yang dicurigai akan memberontak.

Zhu Yuanzhang lahir di Fengyang, Provinsi Anhui, pada  21 Oktober 1328  dan  meninggal 24 Juni 1398 pada umur 69 tahun. Semasa mudanya ia adalah penggembala sapi. Keluarganya meninggal akibat terkena wabah di desanya. Untuk menyambung hidupnya Zhu Yuanzhang menjadi biksu di Kuil Huangjue.  Karena pailit, kuil itu tutup dan memaksa Yuanzhang menjadi pengemis.

Namun sekian tahun kemudian,  setelah melalui perjuangan hidup yang  keras, Yuanzhang menjelma menjadi sosok yang paling berpengaruh.  Pada 1368 ia berhasil  mengusir penjajah Mongol yang telah menjajah Tiongkok selama satu abad. .Pada  23 Januari 1368, Zhu mengangkat dirinya sebagai kaisar dengan nama Kaisar Hongwu dan menmilih  nama Ming  yang bermakna  cerah sebagai nama dinastinya.

Dinasti Ming yang didirikannya akhirnya mampu berkuasa selama 276 tahun(1368 – 1644 M) dan  berhasil membawa Tiongkok  mencapai masa keemasannya.  Di era Dinasti Ming,  ketertiban pemerintahan dan stabilitas sosial  menjadi periode  terbaik sepanjang sejarah Tiongkok. Bahkan saat itu  Tiongkok menjadi kekaisaran adikuasa yang memiliki pengaruh luas di dunia.

Pencapaian terkenal dari Dinasti Ming adalah kemampuan ekspedisi maritimnya  yang mampu berlayar menjelajah lautan lebih luas dari jangkauan pelayaran Cristopher Colombus.  Selain itu, dunia ilmu pengetahuan maju  pesat dengan  dicetaknya berbagai buku sebelum mesin cetak ditemukan di Inggris. Namun dibalik kecemerlangannya, Dinasti Ming meninggalkan sisi kelam yang mengerikan.

Dibalik kecakapan  memimpin Tiongkok  Sebagian besar para kaisar Dinasti Ming terkenal pula karena kekejamannnya yang melampau batas kemanusiaan.  Hal itu terutama terjadi kepada para wanita yang menjadi selir-selir kaisar.  Beberapa kaisar dari Dinasti Ming memiliki 9000 selir yang sebagian besar diculik dan dipaksa dari desa asalnya.

Para  selir ini kendati tinggal dalam istana dan bergelimang kemewahan namun hidupnya sangat  dibatasi. Kepatuhan menjadi sebuah kemutlakan. Setiap saat harus  selalu siap melayani kaisar di tempat tidur. Kaisar Hongwu, setelah kematian permaisurinya dikenal memiliki perangai yang  kejam dalam memperlakukan selir-selirnya. Karena kecemburuannya yang over dosis, banyak selir yang diikat kakinya agar tidak kabur.

Baca juga : Kisah Kasih Sayang 3000 Selir untuk Sang Kaisar

Kekejaman Kaisar Hongwu terhadap selir-selirnya bisa dikatakan melebihi kekejaman  di medan perang.  Kaisar Hongwu kerap  menyiksa selir-selirnya, mirip priliaku sadisme, gangguan psikologis yang senang menyiksa pasangannya . Kaisar Hongwu secara mutlak juga  mengendalikan hidup dan mati para selirnya.  Dirinya menciptakan tradisi mengubur hidup-hidup selir-selirnya atau  dipaksa bunuh diri untuk ikut menemani kaisar yang mati  ke alam kubur.

Tradisi kekejaman Hongwu di lanjutkan oleh  kaisar dinasti Ming ke tiga yaitu  kaisar Yongle. Di sisi lain, Yongle adalah kaisar yang terkenal dengan kepandaian dan kebijaksanaanya mengelola kerajaan hingga terkenal ke mancanagara.  Dalam cerita Kho Ping Ho, Yongle disebut juga Yung Lo dikenal sebagai kaisar yang berhasil memajukan negara  dengan tangan besinya. Di masanya Satra dan budaya berkembang pesat.  Dunia kangouw pun aman di bawah kendali Yung Lo.

Yongle terkenal karena membangun  ibu kota kedua bagi Tiongkok yaitu Beijing (Peking).  Dialah yang membangung Forbidden City (Kota Terlarang). Kekuasaanya di Beijing  berlangsung 1420-1912. Naik takhta setelah menyingkirkan keponakannya yaitu Kaisar Jianwen.  Masa Pemerintahanya menjadi periode keemasan Dinasti Ming, disebut juga era kebahagiaan abadi. Kaisar Yongle sukses membangun hubungan diplomatik dengan berbagai negara. Ia sering mengutus ekspedisi  maritim, termasuk kunjungan  ke Nusantara yang dimpin oleh  Laksamana muslim bernamaCheng Ho.

Dibalik kecemerlangannya, pemerintahan Yongle ternyata meninggalkan sisi mengerikan yang dapat dibaca sampai kini melalui catatan selirnya yang bernama Nona Cui.  Tahun 1421, setelah peresmian  Forbiden City yang luasnya 720 ribu meter persegi, mencakup dari 9 kawasan dan memiliki 9.999 kamar,  salah seorang selir terkasihnya bunuh diri karena berselingkuh dengan kasim istana.  Perselingkuhan itu terjadi karena Kaisar Yongle menderita impoten.

Bagi Kaisar Yongle, perselingkuhan itu adalah penghinaan tiada tara bagi harga dirinya. Dalam tradisi di Tiongkok,  Kaisar adalah keturunan dewa yang mesti dijungjung tinggi. Maka untuk menutupi aibnya, Sang Kaisar memenggal mati 2.800 orang wanita dari haremnya, termasuk yang masih gadis berusia 12 tahun. [ ]

Baca juga :

Back to top button