Crispy

Tingkat Stres Orang Indonesia Ketiga Terendah, Kok Bisa?

JERNIH – Pandemi dan pemberlakuan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tak lantas membuat menjadikan masyarakat Indonesia stres. Hasil analisa menyebutkan warga Indonesia khususnya perempuan mencatat tingkat stres di bawah 20, menjadi yang terendah ketiga di Asia.

Demikian hasil analisa fakta menarik yang dilakukan Garmin terhadap tingkat stres masyarakat dengan menggunakan data dari pengguna yang tercatat di Garmin Connect. Tingkat stres pengguna Garmin di Indonesia menjadi yang terendah ketiga dibanding negara lain di Asia. Terlebih, data tersebut menurun dibanding tahun lalu pada periode yang sama.

Selama masa pandemi, Garmin menemukan fakta menarik lainnya perihal deep sleep atau fase tidur tatkala manusia sedang terlelap. Deep sleep merupakan fase penting yang dibutuhkan manusia agar merasa segar ketika bangun tidur.

Di Indonesia sendiri, data yang diperoleh oleh Garmin Connect menyatakan bahwa perempuan di Indonesia memiliki rata-rata deep sleep yang cukup baik dibanding di negara Asia lainnya, yaitu hampir mencapai 70 menit. Sedangkan, laki-laki justru memiliki rata-rata deep sleep yang cukup rendah, yaitu di atas 50 menit.

Selain itu, Garmin menemukan bahwa di seluruh negara di Asia, perempuan memiliki tingkat deep sleep yang lebih tinggi dibanding laki-laki. Hal ini dapat dikaitkan dengan kemampuan mengelola stres laki-laki yang belum sebaik perempuan.

Pasalnya, penelitian yang dilakukan oleh Bixler et.al. menyatakan secara umum bahwa perempuan memiliki waktu tidur yang lebih banyak dibanding laki-laki karena lebih mampu mengatasi pemicu stres yang berasal dari luar, di mana dapat mengganggu proses tidur manusia.

Intensitas Aktivitas Fisik

Sebagai perangkat jam pintar yang mendukung gaya hidup aktif, Garmin juga mengukur intensitas aktivitas fisik pengguna atau yang biasa disebut dengan Intensity Minutes. Data Intensity Minutes diperoleh saat jam pintar (smartwatch) Garmin mendeteksi aktivitas fisik dengan intensitas tertentu yang berlangsung selama lebih dari 10 menit berdasarkan detak jantung pengguna, di mana data tersebut kemudian diolah untuk mengevaluasi apakah pengguna sudah mencapai intensitas latihan mingguan, sesuai standar WHO.

Data yang diperoleh Garmin Connect di kawasan Asia menunjukkan intensitas aktivitas fisik pengguna laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan. Di Indonesia sendiri, intensitas aktivitas fisik pengguna laki-laki berada di urutan terendah dibanding pengguna laki-laki di Asia. Sedangkan, pengguna perempuan di Indonesia menempati posisi keenam di Asia.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, ketidakaktifan fisik menjadi faktor risiko utama keempat untuk kematian di seluruh dunia. 6% dari angka kematian tahunan terkait dengan aktivitas fisik, dan lebih dari 2 juta kematian dapat dikaitkan dengan gaya hidup yang tidak banyak bergerak.

Oleh karena itu, meskipun data dari Garmin Connect menyatakan tingkat stres pengguna Garmin di Indonesia terbilang rendah dengan jumlah deep sleep yang cukup baik, bukan berarti masyarakat Indonesia tidak perlu meningkatkan intensitas aktivitas fisiknya yang rata-ratanya masih berada di golongan terendah dibanding negara lain di Asia. [*]

Back to top button