Crispy

WHO: Ada Empat Lagi Varian Virus Korona yang Mengkhawatirkan

  • Varian Delta, penyebab gelombang pandemi di India, bukan satu-satunya yang mengakutkan.
  • Semakin virus menyebar, kian cepat pula virus bermutasi.

JERNIH — Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan keprihatinan atas peningkatan kasus di sejumlah negara, dan menyebut varian Delta sebagai paling menular.

Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis WHO untuk Covid-19, membenarkan hal itu. Namun, katanya, varian Delta bukan satu-satunya yang mengkhawatirkan. Masih ada empat varian dan subvarian yang sangat mengkhawatirkan.

“Ketika beberapa negara melonggarkan langkah-langkah kesehatan masyarakat dan sosial, kami melihat peningkatan penularan di seluruh dunia” kata Tedros dalam briefing pers reguler.

Lonjakan kasus berarti makin banyak rawat inap yang terus membebani petugas dan sistem kesehatan, dan lebih banyak risiko kematian. Ia juga menggambarkan pertemuan baru-baru ini untuk mengalokasikan vaksin.

Mereka yang hadir pada pertemuan itu kecewa karena tidak ada vaksin untuk dialokasikan. Tedros sekali lagi mengkritik negara-negara kaya yang menolak berbagi vaksin dengan negara berkembang.

“Jika tidak ada vaksin, apa yang Anda bagikan,” kata Tedros.

Komunitas global, menurut Tedros, gagal dan berisiko mengulangi kesalahan yang dibuat selama krisis AIDS beberapa dekade lalu, dan selama pandemi 2009 — ketika vaksin baru tiba di negara miskin saat wabah berakhir.

Tedros mengatakan vaian Delta menunjukan virus terus berevolusi, sehingga yang bisa dilakukan adalah pencegah penularan untuk mencegah munculnya varian baru.

“Lebih banyak penularan akan makin banyak varian,” kata Tedros. “Lebih sedikit penularan, lebih sedikit varian.”

Tedros mendesak semua negara melakukan langkah-langkah kesehatan masyarakat dan sosial, serta vaksinasi massal, untuk mencegah penularan.

“WHO mengatakan selama satu tahun terakhir bahwa vaksin harus didistibusikan secara adil, untuk melindungi petugas kesehatan yang paling rentan,” katanya.

Saat ini, varian Delta telah menyebar di 85 negara. Varian ini menyebar dengan sangat cepat di masyarakat belum mendapatkan vaksin.

Maria van Kerkhove, pimpinan teknis WHO untuk Covid-19, mengatakan seluruh dunia sangat rapuh dan setiap negara harus berhati-hati.

Varian Delta, menurutnya, sangat menular di masyarakat belum menerima vaksin. “Varian ini dapat membuat kurva epidemik secara eksponensial,” kata Van Kerkhove. “Namun ini varian Delta bukan satu-satunya yang mengkhawatirkan. Ada konstelasi varian yang beredar, termasuk subvarian. Empat di antaranya sangat mengkhawatirkan.

“Vaksin dan perawatan berhasil, tapi virus berkembang,” katanya. “Vaksin ada yang tidak berfungsi dari waktu ke waktu.”

Back to top button