Crispy

Ginkgo Biloba, Alternatif Ringankan Gejala Covid-19

Selama ini Ginkgo biloba telah banyak dipergunakan secara luas di seluruh dunia untuk membantu kemampuan daya ingat.

JERNIH – Ramuan herba ginkgo biloba bisa menjadi alternatif meringankan gejala Covid-19. Terutama ketika saturasi oksigen orang yang terinfeksi virus ini makin menurun sementara saat ini sulit mendapatkan tabung oksigen.

dr. Reza Aditya Digambiro

Pemerhati kesehatan dr. Reza Aditya Digambiro, M.Kes, M.Ked(PA), Sp.PA, mengatakan, saat ini banyak pasien yang mengalami kesulitan bernapasan dan saturasi oksigennya terus menurun. Sementara di sisi lain, fasilitas kesehatan seringkali sulit menampung pasien. Sedangkan tabung oksigen untuk membantu pasien juga sulit.

“Padahal orang yang mengalami gejala Covid seperti ini perlu mendapat penanganan segera,” kata pengajar pada Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti, Jakarta itu.

dr Reza menyebutkan, banyak pasien positif Covid-19 yang meminta saran kepadanya terkait penyakit ini. Beberapa di antaranya malah sempat mengalami penurunan saturasi di bawah 80. Sementara untuk mencari tabung oksigen juga tidak mudah dan terpaksa harus antri. Sedangkan perawatan di rumah sakit juga terbatas mengingat banyaknya pasien,

“Saya menyarankan kepada pasien yang mengalami penurunan saturasi oksigen dan gejala lain Covid-19 untuk tetap perawatan di rumah. Saya juga menyarankan mencoba menggunakan suplemen herbal alternatif untuk meringankan gejalanya. Suplemen herbal alami itu Ginkgo biloba,” papar Kepala Pap Smear Center RS Ibnusina DKI Jakarta tersebut.

Ginkgo biloba juga dikenal dengan nama lain Tanakan, Tebonin, Rokan atau Maidenhair. Selama ini herbal alami ini telah banyak dipergunakan secara luas di seluruh dunia untuk membantu kemampuan daya ingat otak (kognitif). Ekstrak dari pohon Ginkgo biloba ini telah ribuan tahun dipakai di Cina, sebagai bagian dari pengobatan tradisional.

“Cara kerja Ginkgo biloba adalah dengan meningkatkan aliran sirkulasi darah ke otak, meskipun hal ini masih memicu perdebatan di kalangan para ahli medis,” kata dr Reza.

Keuntungan dan kegunaan Ginkgo selain meningkatkan fungsi kognitif (daya ingat) pada otak, adalah juga untuk menurunkan tingkat depresi. Juga menurunkan risiko kejadian Alzheimer pada wanita usia lanjut.

Penelitian kelompok yang dilakukan pada 2003 menguatkan tentang hal ini. Penelitian lainnya menyatakan Ginkgo bisa membantu pada claudicatio intermittent. Ini merupakan rasa nyeri atau kram pada tungkai bawah akibat kurangnya aliran darah ke otot-otot. Juga dapat meringankan vertigo, glaukoma, sindroma pramenstruasi, kecemasan, gangguan seksual dan tinnitus (dengungan pada telinga).

Beberapa komponen kimiawi dari Ginkgo biloba di antaranya bilobalide, ginkolide, asam ginkgolic, dan gingols serta asam shikimic. Bilobalide dan Ginkgolide diduga merupakan senyama bioaktif yang paling unik dari suplemen ini. Efek antioksidan dari bilobalide sangat aktif pada mitokondria (bagian dari sel yang memproses pernafasan sel), sehingga ginkgo sering juga dianggap sebagai pelindung mitokondria.

Sirkulasi darah diperlancar oleh Ginkgo dengan efek anti-trombusnya atau anti pembekuan darah. Cara kerjanya melalui penghambatan (inhibisi) pada PAF (Platellet Activating factor). Hal ini sangat bermanfaat pada kondisi neurologis seperti stroke non hemorrhagic atau stroke akibat penyumbatan pembuluh darah oleh trombus. Bahkan dianggap bagian dari efek nya sebagai pelindung otak (neuroprotektif).

Apa saja efek samping Ginkgo biloba? dr Reza mengungkapkan, Ginkgo dapat menstimulasi tekanan darah menjadi lebih tinggi atau lebih rendah. Karena itu, pemakaian obat ini harus berhati-hati pada orang-orang yang memerlukan tekanan darah yang stabil.

Bisa muncul rasa pusing atau mual (drowsiness) serta rasa mengantuk. Ginkgo dapat menurunkan kadar gula darah. Perlu diperhatikan pada individu yang sedang dalam pengobatan diabetes. Selain itu perhatian ekstra perlu diberikan pada orang-orang dengan gangguan lambung, gangguan otot, riwayat kejang ataupun gangguan kulit serta penderita sindroma Steven – Jhonson.

Ginkgo juga harus diberikan dengan berhati-hati pada penderita gangguan jantung dan orang-orang dengan gangguan pembekuan darah. Sebaiknya obat ini tidak diberikan pada wanita hamil ataupun menyusui. [*]

Back to top button