Crispy

Di India: Tembak di Tempat Untuk Pelanggar Jam Malam

New Delhi –– Beberapa jam setelah PM India Narendra Modi memerintahkan lockdown seluruh negeri selama 21 hari, menteri negara bagian Telanggana mengeluarkan perintah tembak di tempat bagi pelanggar jam malam.

Pernyataan muncul setelah beberapa orang menentang lockdown, dengan masin jalan-jalan ke luar rumah di malam hari.

“Jangan biarkan penduduk melakukan hal itu. Saya harus memanggil tentara, dan mengeluarkan perintah tembak di tempat untuk menghentikannya,” kata KC Rao, menteri negera bagian Telanggana.

Baca Juga:
— India Belajar dari Wabah Flu Spanyol yang Membunuh 18 Juta Penduduk
— India Lockdown Tiga Pekan Untuk Lindungi 1,3 Miliar Penduduk
— Muslimah India: Kini Identitas Muslim Selalu Saya Sembunyikan

“Jika penduduk masih keluar rumah, dan bergerombol, seluruh masyarakat akan tertular,’ lanjutnya. “Tidak seorang pun harus keluar dari rumah selama lockdown.”

Menurut KC Rao, penduduk tinggal menekan nomor 100 di smartphone, dan polisi akan datang membantu. Pemerintah Telanggana juga mengancam akan menutup seluruh pompa bensin.

Analis politik mengatakan perintah tembak di tempat mencerminkan keputus-asaan pemerintah menghadapi penyebaran virus korona.

“Pemerintah terlambat bangun. Sekarang mereka ingin mengendalikannya,” kata Prof Venkat Narayan, analis politik dari Univesitas Warangal di Telanggana kepada ArabNews.

Rabu lalu, Telanggana malaporkan 36 kasus, atau bertambah 19 dibanding hari sebelumnya. Negara bagian Tamil Nadu mencatat kematian pertama, yang membuat total kematian di India menjadi 11.

Sulit membayangkan negeri berpenduduk 1,3 miliar menutup diri, dan memaksa seluruh penduduk tinggal di rumah. Namun, India adalah negara yang belajar dari pandemi flu Spanyol 1918, dan melakukan lockdown lebih cepat.

Tahun 1918, flu Spanyol membunuh 18 juta penduduk India. Pemerintah kolonialis Inggris tidak mengambil tindakan apa pun untuk menghentikan penyebaran, dan sibuk berdepat soal asal virus.

Back to top button