Amali: Mundurnya Timnas U-23 dari Ajang Piala AFF Bukan Kesalahan PSSI, Apalagi Pemerintah
Menpora meminta PT LIB, operator Liga 1, mengambil keputusan tentang lanjutnya kompetisi di Indonesia terkait banyaknya pemain yang terpapar covid-19
JERNIH-Menteri Pemuda dan Olah raga Zainudin Amali menilai, mundurnya tim nasional Indonesia U-23 dari ajang Piala AFF di Kamboja lantaran covid-19, bukan kesalahan PSSI apalagi pemerintah. Dia bilang, pembatalan lantaran tujuh pemain terkonfirmasi positif Corona.
Ketujuh pemain tersebut antara lain, Ronaldo Joybera R Junior, Muhamad Ferrari, Braif Fatari, Taufik Hidayat, Irfan Jauhari, Ahmad Figo Ramadhani, dan Cahya Supriyadi. Selain itu ada empat pemain yang menunggu masa inkubasi karena satu kamar dengan mereka yang terpapar covid-19. Mereka adalah Alfeandra Dewangga, Genta Alparedo, Muhammad Kanu Helmiawan, dan Marcelino Ferdinand.
Kemudian ada tiga pemain yang mengalami cedera, yakni Gunansar Mandowen, Ramai Rumakiek, dan Muhammad Iqbal. Mereka, tak bisa tampil setela memperkuat klubnya masing-masing di BRI Liga 1.
Hingga saat ini, ketiganya masih dalam masa pemulihan. Dan PSSI, hanya punya satu pemain yakni, penjaga gawang atas nama Muhammad Riyandi yang dinyatakan benar-benar dalam kondisi prima sebab baru selesai menjalani masa karantina selama 10 hari.
Dengan keputusan PSSI tersebut, Zainudin menilai sebagai langkah tepat sebab tak memaksakan diri tampil di Piala AFF U-23.
“Kita tidak boleh memaksakan diri di tengah situasi seperti ini. Itu adalah kejadian di luar kehendak pelatih, federasi, apalagi pemerintah,” kata Amali dilansir dari laman resmi Kemenpora, Jumat (11/2).
Selanjutnya, Menpora ingin PSSI fokus pada penyembuhan para pemain. Tapi belajar dari PON XX di Papua lalu, dia menduga para pemain timnas akan sembuh lebih cepat.
“Saya berharap supaya PSSI bisa fokus untuk penyembuhan para pemain yang terpapar. Seperti ketika PON XX di Papua yang lalu, walaupun banyak atlet yang terpapar tapi recoverynya cepat. Karena para atlet sesungguhnya punya kebugaran fisik yang bagus. Apalagi mereka semuanya sudah divaksin. Semoga kondisi mereka segera pulih,” kata Menpora.
Disisi lain, Amali meminta PT LIB selaku operator Liga 1 mengambil keputusan tentang lanjutnya kompetisi di Indonesia terkait banyaknya pemain yang terpapar covid-19. Pasalnya, PERBASI dan IBL memilih menghentikan Liga akibat melonjaknya kasus pemain yang positif.
“Beberapa waktu lalu untuk kompetisi bola basket sudah diputuskan oleh PERBASI dan IBL untuk dihentikan sementara. Tentu kondisi kompetisi masing-masing cabor yang paling mengetahui adalah pimpinan cabor itu dan pengelola kompetisi masing-masing,” kata Menpora menyebutkan.[]