Solilokui

Pecinta Aspal: Awas Bahaya ‘Misil’ di Dalam Mobil Anda

Bila punya kebiasaan buruk meletakkan benda-benda kecil tapi keras dan mungkin lancip/tajam di area atas permukaan dasboard sekitaran penutup/pelindung “airbag” sedemikian rupa sehingga “misil-misil” itu terlempar kuat saat “airbag” mengembang nyembul dari “silo”nya. Mereka menghantam tubuh anda mendahului datangnya balon “airbag”.

Penulis: Priyanto M. Joyosukarto,

JERNIH-Istilah “misil” datang dari dunia militer dan sering menjadi berita dunia sejak 50an terkait dengan peluru kendali nuklir balistik antar benua (ICBM, Intercontinental Ballistic Missile milik Amerika dan Uni Soviet).

Tapi belakangan ini istilah “misil” itu sering muncul untuk istilah dalam industri otomotif khususnya terkait dengan sistem keselamatan pasif mobil masa kini.

Istilah “misil” mungkin secara umum tidak diartikan sebagai peluru kendali atau roket yang terbang melintas antar benua secara balistik membawa hulu ledak nuklir tetapi lebih tepat sebagai benda kecil yang mudah terbang atau terlempar, diterbangkan atau dilemparkan, disengaja atau tidak, sehingga bisa membentur atau masuk ke area tertentu dan menutup aliran fluida lalu menimbulkan pengaruh negatif beruntun yang berujung kepada kerusakan serius pada sistem utama di bagian jauh ke dalam.

Definisi di atas ternyata itu klop dengan pemahaman banyak pakar dunia untuk bidang-bidang terkait. Misalnya, dalam sistem keselamatan pasif pembangkit listrik tenaga nuklir juga dikenal istilah “misil”. Benda kecil yang terbang/terlempar/dilemparkan dan mendarat sehingga menutup cerobong sistem inlet-outlet berpendingin udara bila dibiarkan mengumpul banyak bisa menutup lubang/kisi menimbulkan kecelakaan serius.

Tenaga terbang “misil” tersebut bisa diperoleh dari angin kencang yang mendadak muncul. Huricane, tornado, puting beliung, atau angin kencang yang rutin mengalir, dan seterusnya

baca juga: Mis-Alokasi Atribut: Sebaiknya Jalan Tol Dibangun Minimal Empat Lajur

Demikian juga untuk urusan keselamatan mobil, pengertian misil juga mirip, yaitu benda kecil dan mungkin tajam atau lancip yang ada di atas dashboard depan pengemudi dan penumpang yang pada saat mobil membentur obyek bisa terlempar menghantam wajah dan bagian tubuh lain dari para penumpang sehingga menimbulkan cedera serius.

Pernahkah anda membayangkan kemungkinan buruk itu? Kalau belum berarti memang tulisan ini cocok untuk mencerahkan anda. Kapan misil bisa menghantam tubuh dan wajah anda?

Satu kemungkinan yang bakal terjadi bila mobil anda mengalami benturan depan adalah bekerjanya sistem “airbag” untuk nyembul keluar mengembang melindungi pengemudi dan penumpang di sebelah dari kemungkinan membentur dashbord dan roda kemudi, atau lebih parah lagi, terlempar ke depan menembus kaca depan dan terlempar keluar jatuh ke jalan atau menghantam obyek yang ditabrak (kejadian ini pernah terjadi di tol depan Polda Metro Jaya).

baca juga: Stiker, Pistol, dan Golok. Hindari Jadi Pribadi Reaktif

Tapi awas, ada beberapa kecerobohan yang membuat nyembulnya “airbag” itu justru melukai wajah anda, yaitu bila ada “misil” di dashboard mobil anda. Bilamana dan kapan keadaan buruk itu muncul?

Tentu bila anda punya kebiasaan buruk meletakkan benda-benda kecil tapi keras dan mungkin lancip/tajam di area atas permukaan dasboard sekitaran penutup/pelindung “airbag” sedemikian rupa sehingga “misil-misil” itu terlempar kuat saat “air bag” mengembang nyembul dari “silo”nya.

Mereka menghantam tubuh anda mendahului datangnya balon “airbag”. Tergantung dimensi, berat, kecepatan gerak, dan bentuknya akibat “tembakan misil” tersebut bisa serius utamanya bila ke bagian wajah khususnya mata. Jangan sampai itu terjadi pada diri anda sekeluarga.

Contoh-contoh “misil” di mobil anda antara lain: pensil, ballpent, koin, mobil-mobilan, pernak pernik mainan anak, gunting, potongan kuku, stapless, paper clip, dan lain-lain. Dan, bukannya tidak mungkin termasuk juga paku, peniti, baut, dan obeng bila anda meletakannya sembarangan. Jangan ceroboh.

Hindari meletakkan dan/ atau menggantungkan benda-benda kecil rawan terlempar di atas dashboard atau menggantung di kaca di atas dashboard.

Konon tekanan awal pengisian gas Nitrogen ke dalam balon “airbag” itu di atas 1000 psi. Bandingkan dengan tekanan ban mobil anda yang hanya 30-35 psi atau ban truk yang 150 psi.

Tenaga tendangnya itu besar sekali tapi meski begitu karena ia terbuat dari bahan nilon yang halus dan ketika membentur wajah pengisian gasnya sudah penuh maka tidak membahayakan wajah anda. Yang membahayakan adalah bila dalam perjalanannya keluar, ia nendang “misil”. Atau saat airbag mengembang itu anda tidak menggunakan safety belt.

Ingat, keselamatan itu tentang mengetahui apa yang sedang terjadi di sekitaran anda. “Safety is about knowing what is going on you and your vicinity”. Terima kasih.

Priyanto M. Joyosukarto, KOMTRASS & TSS Founder/Nuclear Engineer/Industrial Safety&Security Lecturer/Kyokushin Karate Instructor; Kyokushin Karateka 4-th Dan/ IKOK Reg. No. 73.236 (1989)/M-TSA Inspirator & Motivator/Road Traffic Observer.

Back to top button