OikosVeritas

Ekonomi Rusia Kian Susut, Yang Terburuk Menanti di Depan

Berbicara kepada anggota parlemen pada Selasa (15/11) lalu, Gubernur Bank of Russia, Elvira Nabiullina, memperingatkan keadaan ekonomi bisa terus memburuk. “Kita benar-benar perlu melihat situasi dengan sangat sadar dan dengan mata terbuka,” katanya. “Segalanya mungkin menjadi lebih buruk.”

JERNIH–Ekonomi Rusia menyusut untuk kuartal kedua karena guncangan sanksi atas invasi Kremlin ke Ukraina yang mengganggu perdagangan dan meningkatkan permintaan domestic. Para ekonom memperkirakan, penurunan terburuk kemungkinan akan terjadi awal tahun depan.

Produk domestik bruto Rusia turun empat persen secara tahunan pada kuartal ketiga, sejalan dengan perkiraan bank sentral. Tetapi angka yang real tersebut lebih baik daripada setiap perkiraan yang muncul dalam survei analis Bloomberg. Hal itu mengikuti penurunan empat persen dalam tiga bulan sebelumnya, yang merupakan kontraksi PDB pertama Rusia dalam lebih dari setahun.

Dalam sebuah pernyataan yang beredar Rabu (16/11), layanan statistik Rusia, Rosstat, mengutip penurunan tajam dalam perdagangan grosir dan eceran, di samping penurunan industry, termasuk manufaktur.

Dorongan dalam pengeluaran pemerintah dan kemampuan Rusia untuk mengalihkan ekspor ke negara-negara sahabatnya telah membantu mengimbangi kerusakan yang ditimbulkan oleh sanksi. Saat ini masih ada pembangunan di beberapa sektor untuk memperluas capaian kuartal terakhir, sebagian berkat program hipotek bersubsidi negara.

Harapan untuk ekonomi telah bergeser dari hampir runtuh segera setelah invasi Ukraina, ke resesi yang lebih dangkal, yang akan meluas jauh melampaui 2022. Di depan diprediksi terjadi kontraksi yang mungkin mewakili kemerosotan terdalam Rusia sejak krisis keuangan global lebih dari satu dekade lalu.

Jajak pendapat Bloomberg lainnya telah memperkirakan penurunan PDB yang lebih tajam pada kuartal ini, sebelum terjadinya resesi yang memuncak dengan penurunan lebih dari 8 persen dalam tiga bulan pertama tahun 2023. Hanya dua bulan yang lalu, titik terendah diperkirakan sudah terjadi tahun ini.

“Kami melihat guncangan sisi penawaran yang bertahan dan transformasi struktural yang dipaksakan ke ekonomi berteknologi lebih rendah yang mengakibatkan resesi berkepanjangan dan potensi pertumbuhan yang lebih rendah pula,” kata ekonom Morgan Stanley, termasuk Alina Slyusarchuk, dalam sebuah laporan minggu ini.

Ekonomi Rusia mungkin tidak akan tumbuh hingga kuartal ketiga 2023, survei mengatakan.

Bloomberg Economics memperkirakan PDB akan menyusut 3,5 persen pada tahun 2022 dan 2 pada pada tahun 2023, dengan pemerintah mungkin memutar kembali beberapa langkah dukungan yang digunakan untuk menopang permintaan dan konstruksi.

“Ekonomi Rusia akan terus menyusut selama enam bulan ke depan, karena dua alasan. Pertama, sektor komoditas energi dan manufaktur akan terus menyusut karena gigitan sanksi. Kedua, beberapa alat utama yang digunakan Rusia untuk meningkatkan permintaan domestik sepanjang tahun ini, seperti subsidi hipotek tanpa pandang bulu, sekarang sudah habis,” kata ekonom Rusia, Alexander Isakov.

Pembatasan yang membayangi pada pengiriman minyak akan menguji ketahanan Rusia, dengan ekspor gas ke Eropa sudah merosot di tengah gangguan pasokan, dan permintaan konsumen di bawah tekanan yang meningkat dari mobilisasi cadangan Presiden Vladimir Putin untuk berperang di Ukraina.

Produksi minyak dan gas Rusia mulai menurun pada bulan September, menciptakan hambatan pada output industri dan menyebabkan kontraksi yang lebih buruk dari yang diperkirakan. Prospek berubah bahkan lebih suram, dengan perusahaan gas negara, Gazprom PJSC, melaporkan ekspor hariannya yang tengah memperpanjang posisi terendah multi-tahun, yang dicapai bulan lalu.

Berbicara kepada anggota parlemen pada Selasa (15/11) lalu, Gubernur Bank of Russia, Elvira Nabiullina, memperingatkan keadaan ekonomi bisa terus memburuk. “Kita benar-benar perlu melihat situasi dengan sangat sadar dan dengan mata terbuka,” katanya. “Segalanya mungkin menjadi lebih buruk.” [Bloomberg Businessweek]

Back to top button