Crispy

AS Capai Sembilan Juta Kasus Covid, di Prancis Sehari Terjadi 50 Ribu Kasus

Prancis melaporkan 49.215 kasus baru pada hari Jumat, lebih dari enam kali lipat dari tingkat yang terjadi sebulan lalu. Pemerintah berencana menghabiskan tambahan 2,5 miliar euro (2,9 miliar dolar AS) untuk mempersiapkan rumah sakit

JERNIH— Amerika Serikat pada Jumat (30/10) melewati sembilan juta kasus virus corona yang tercatat dan memecahkan rekornya sendiri untuk infeksi baru setiap hari untuk hari kedua berturut-turut, menurut penghitungan dari Universitas Johns Hopkins, ketika Covid-19 melonjak beberapa hari sebelum negara itu memilih presiden berikutnya. .

AS, yang telah melihat kebangkitan kembali wabah sejak pertengahan Oktober, kini telah mencatat 9.034.295 kasus. Pada hari Jumat, catatan itu menetapkan rekor infeksi harian baru lebih dari 94.000 dalam 24 jam, memecahkan rekor 91.000 yang dibuat hanya satu hari sebelumnya.

Di seluruh dunia, ada 45,3 juta kasus yang dikonfirmasi dan hampir 1,2 juta kematian dilaporkan kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Jumat.

AS, India, Brasil, Rusia, dan Prancis memiliki kasus paling baru. Penghitungan global melonjak hampir 18 persen hingga 19 Oktober, yang sekligus mencatatkan kenaikan mingguan terbesar sejak Maret.

Melonjaknya kasus virus corona di seluruh kawasan Amerika Utara dan Eropa, membuat tempat tidur untuk perawatan intensif penuh bahkan kurang, membuat rumah sakit tegang dan memperingatkan adanya kekurangan yang sangat kritis.

Di AS, Texas memiliki pasien Covid-19 yang paling banyak dirawat di rumah sakit, dengan hampir 6.000 kasus, sebagaimana data Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan setempat. Pasien rawat inap juga meroket di lebih dari selusin negara di Eropa, dengan penerimaan pasien yang melonjak melebihi puncak pada musim semi lalu, dari Austria hingga Portugal.

Prancis, Jerman, dan Belgia akan menghentikan pergerakan selama setidaknya sebulan, mendekati penguncian ketat di musim semi lalu, saat Eropa berusaha untuk mendapatkan kembali kendali atas krisis  yang terjadi. “Kami melihat peningkatan penularan di sebagian besar kawasan Eropa,” kata Michael Osterholm, direktur Pusat Penelitian dan Kebijakan Penyakit Menular di Universitas Minnesota, dalam podcast-nya Kamis (29/10) lalu. “Prancis saat ini adalah salah satu negara terpanas di dunia, jauh melebihi jumlah kasus yang kami lihat pada basis per populasi di sini di Amerika Serikat.”

Prancis melaporkan 49.215 kasus baru pada hari Jumat, lebih dari enam kali lipat dari tingkat yang terjadi sebulan lalu. Pemerintah berencana untuk menghabiskan tambahan 2,5 miliar euro (2,9 miliar dolar AS) untuk mempersiapkan rumah sakit. Presiden Emmanuel Macron memperkirakan 9.000 pasien jatuh sakit kritis pada pertengahan November.

Penerimaan unit perawatan intensif di RS Prancis terus meningkat sejak awal September, mencapai 3.156 pada Kamis lalu. Macron mengingatkan jumlahnya bisa mencapai 9.000 dalam dua pekan. Belgia dan Swiss memperkirakan rumah sakit dapat mencapai kapasitas dalam satu atau dua minggu.

“Ada firasat tertentu ketika Anda melihat penularan komunitas mencapai tingkat yang tinggi,” kata Stephen Warrillow, seorang dokter perawatan intensif di Melbourne dan mantan presiden Masyarakat Perawatan Intensif Australia dan Selandia Baru. Menurut dia, lonjakan kasus biasanya berarti penerimaan perawatan intensif akan meningkat 10 hingga 14 hari kemudian.

Di Jerman, jumlah pasien Covid-19 yang membutuhkan perawatan intensif lebih dari dua kali lipat dalam dua minggu terakhir menjadi 1.696 pada Kamis lalu, dengan sekitar setengahnya menggunakan ventilator. Sekitar tiga perempat dari lebih dari 29.000 tempat tidur perawatan intensif Jerman ditempati.

Republik Ceko menghadapi kekurangan staf yang serupa bahkan setelah memerintahkan tentaranya untuk membangun rumah sakit lapangan di Praha, yang mendorong negara Eropa timur itu bergerak untuk mengoordinasikan perawatan di tingkat nasional.

“Meskipun kami masih memiliki kapasitas tempat tidur yang memadai, kami mulai kekurangan staf yang berkualitas,”kata Menteri Kesehatan Jan Blatny kepada Parlemen di Praha, Jumat. “Beberapa daerah di ambang kelelahan.”

Pemerintah Polandia pada Jumat (30/10) mengatakan sistem kesehatannya “ditarik hingga batasnya”. Perdana Menteri Mateusz Morawiecki meminta perusahaan terbesar milik negara untuk membangun rumah sakit sementara untuk menambah lebih dari 3.000 tempat tidur.

Irlandia Utara memiliki lonjakan kapasitas tempat tidur ICU, menteri kesehatan wilayah itu Robin Swann mengatakan pada hari Rabu, bahkan ketika jumlah pasien Covid-19 yang parah mendekati angka tertinggi sejak Mei. Ada 19 tempat tidur ICU yang tersedia saat ini, sementara 99 persen tempat tidur rumah sakit secara keseluruhan di wilayah tersebut ditempati, menurut statistik kementerian kesehatan.

Situasi di negara-negara Nordik tidak terlalu mengerikan. Swedia pada hari Jumat mengatakan pasien virus korona menempati 57 dari 525 tempat tidur perawatan intensifnya. RS Angkatan Bersenjata, termasuk rumah sakit lapangan keliling, akan dipanggil jika diperlukan.

“Kami memasuki bagian kurva dengan tingkat penularan yang sangat tinggi dan berpotensi mencapai batas sistem perawatan kesehatan dan apa yang dapat ditangani oleh masyarakat,” kata  Anders Tegnell, ahli epidemiologi Swedia, mengatakan dalam sebuah pengarahan di Stockholm, Kamis lalu.

Di Kanada, ICU di Rumah Sakit St. Boniface Winnipeg melebihi kapasitas karena lonjakan pasien Covid-19, sebagaimana dilaporkan CBC  yang mengutip sebuah memo yang dikirim ke staf rumah sakit pada Kamis malam.

Otoritas kesehatan Kanada pada Jumat (30/10) mendesak orang-orang untuk mengurangi jumlah kontak pribadi mereka untuk mengatasi gelombang virus kedua. Perdana Menteri Justin Trudeau mengatakan langkah-langkah yang lebih bertarget dapat membantu mencegah lockdown nasional besar-besaran yang sempat menghancurkan ekonomi pada awal tahun ini. [Bloomberg/AFP/Reuters]

Back to top button